Kamis, 15 Februari 2018

KAPOLDA SUMUT MENGHIMBAU UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA YANG AMAN DAN KONDUSIP PADA PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK 2018



Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol.Drs.Paulus Waterpauw memberikan kata sambutan pada Acara pelaksanaan Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang & Politisasi Sara pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, di Istana Maimun Medan, Rabu 14/2/2018.

Pada kesempatan tersebut kapolda sumut memberikan ucapan terimakasih kepada Ketua Bawaslu Prov. Sumatera Utara beserta jajaran yang telah melaksanakan acara ini dengan memiliki niat, tekat, komitmen dan tujuan yang sama untuk mensukseskan pilkada serentak yang aman, damai dan lancar.
Kemudian Kapolda Sumut menyampaikan di tahun ini merupakan tahun politik bangsa Indonesia, karna telah digelarnya Pilkada Serentak dalam rangka pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur 2018 serta pemilihan walikota dan Gubernur di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara Dengan itu mari ciptakan suasana yang damai dan kondusif.

Pada tanggal 11-12 Februari 2018 yang lalu telah dilaksanakan Tahapan rapat pleno penetapan pasangan calon dan pengundian nomor urut pasangan calon telah berlangsung dengan baik dan dalam keadaan kondusif. Kemudian Pada tanggal 15 Februari 2018 hingga 23 Juni 2018 adalah masa kampanye. Dalam masa inilah dikhawatirkan akan terjadi kecurangan, karena itu dilakukannya "Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA" .

Dalam mensukseskan Pilkada Serentak 2018, Polda Sumut telah menggelar Operasi Mantap Praja Toba 2018, membentuk Satgas Nusantara, dan berkomitmen untuk memegang teguh prinsip netralitas dan independen.

Diharapkan dengan diadakannya acara ini, para Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur dapat mengimplementasikan deklarasi yang dilaksanakan dengan komitmen yang tinggi dan penuh rasa tanggung jawab.

Disamping itu juga, Kapolda Sumut menghimbau masyarakat agar kiranya dapat berpartisipasi aktif untuk menggunakan hak pilihnya dengan cerdas serta menentukan pilihan berdasarkan program kerja paslon dan bukan karena politik uang ataupun isu SARA. Dan agar para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, akademisi, media massa dan seluruh elemen masyarakat dapat menciptakan keteduhan di masyarakat, memberikan pencerahan untuk berani melawan Hoax yang dapat menimbulkan konflik dan memecah belah masyarakat, serta menolak politik uang dalam Pilkada serentak ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar